Pengalaman Rekrutmen Kalbe
Hola! Berhubung saya akan membuat
banyak konten diblog ini jadi kemungkinan saya akan membagi tiap cerita dalam
segmen. Cerita ini saya kategorikan sebagai #RecruitmentExperience3
yang akan menceritakan pengalaman saya mengikuti rekrutmen Kalbe.
Alasan saya mengikuti rekrutmen
ini tentu saja karena saya merasa kecewa akibat belum mendapat pekerjaan. Saya
juga dituntut untuk segera mendapatkan pekerjaan karena orang tua saya berharap
demikian. Sehingga saya memutuskan untuk mencoba mendaftar pada bidang yang
sangat tidak terkait dengan jurusan saya.
Informasi rekrutmen ini saya
peroleh melalui portal job Karir Center ITB (karir.itb.ac.id). Ada banyak
lowongan yang tersedia dengan penempatan daerah yang berbeda-beda pula. Namun
berdasarkan kualifikasi yang dicantumkan saya hanya bisa mendaftar di HRD dan HR
Recruiter. Pendaftaran dilakukan secara online
dengan mengisi informasi pribadi. Setelah mendaftar, kita akan mendapat email
mengenai waktu pelaksanaan tes, konfirmasi kehadiran, peralatan yang dibawa
serta perintah untuk mengisi CV kembali dengan format yang sudah disediakan
perusahaan.
Ada beberapa tahapan yang
dilangsungkan dalam rekrutmen ini. Saya terdaftar untuk mengikuti seleksi pada
batch 2 tanggal 25 September 2019. Pelaksanaan rekrutmen dilangsungkan di Ruang
9211 Gedung GKU Timur ITB. Ketika saya sampai dilokasi, sudah banyak peserta
yang menunggu di luar ruangan karena batch 1 belum selesai. Kemudian para
peserta yang sudah hadir diharuskan mengisi link kembali dan mendapat nomor yang
akan digunakan selama rekrutmen berlangsung. Saya mendapat nomor 41.
Ketika memasuki ruangan peserta
diwajibkan untuk duduk sesuai nomor yang telah didapat. Setelah itu kami diberi
produk dari Kalbe yang berguna untuk mengatasi maag (saya lupa nama produknya,
namun khasiatnya mirip tolak angin sepertinya). Sebelum memulai tes kami diberi
pengenalan profil perusahaan melalui video dan penjelasan melalui presentasi slide. Dijelaskan pula rangkaian
rekrutmen yang akan dilaksanakan, namun untuk hari tersebut hanya akan sampai proses
interview HR dengan sistem gugur pada tahapannya.
- Tahap 1: Psikotes – Pada tahap ini kami diberi serangkaian tes psikotes yang berbeda-beda seperti analisis numerik, verbal dan tes koran. Sebelum melakukan tes pihak HR akan memberikan petunjuk dan mengatur waktu untuk mengerjakan. Dalam tes ini tiap sesi psikotes memang diberikan waktu yang singkat, sehingga kita diharuskan mengerjakan dengan cepat dan tepat. Setelah tes selesai, pengumuman dilakukan 30 menit setelahnya dan daftar peserta yang lolos dicantumkan di depan ruangan. Alhamdulilah saya lolos, namun saya agak panik dan chaos karena diwaktu yang sama saya harus mengikuti tes online bahasa inggris untuk Telkom.
- Tahap 2: Tes Kepribadian – Ketika tahap ini berlangsung saya dating agak sedikit telat karena sebelumnya saya harus mengerjakan tes untuk Telkom terlebih dahulu. Sejujurnya saya kalang kabut karena berujung mengerjakan tes Telkom dengan gugup dan ala kadarnya. Dalam sesi ini ada beberap tes yang dikerjakan seperti tes wartegg, disc dan draw a person. Karena saya sudah pernah mengikuti beberapa kali jadi pada proses ini berlangsung dengan lancar. Sesudah tes kepribadian berlangsung tes selanjutnya adalah interview HR . Nama peserta yang lolos dan jadwal wawancara juga tertempel di depan ruangan.
- Tahap 3: Interview HR – Saya mendapat jadwal untuk wawancara pada pukul 16:00 namun sayangnya proses wawancara ngaret sehingga saya baru masuk pada pukul 16:54. Proses wawancara berlangsung one by one. Pertanyaan yang diajukan masih sekitar informasi pribadi, karena saya masih fresh graduate saya juga lebih banyak ditanya tentang pengalaman organisasi dan dunia perkuliahan. Sejujurnya hal yang paling saya takutkan kembali terjadi, saya diberi pertanyaan mengenai alasan memilih kalbe padahal sangat bertentangan dengan jurusan saya. Namun kali ini saya mencoba menjawab dengan jujur apa adanya, karena saya pikir sesuatu yang diawali dengan kebohongan tidalah baik. Proses wawancara berlangsung sekitar 30 menit.
- Setelah proses wawancara berakhir kami diberi tahu bahwa pengumuman selanjutnya akan diberitahukan 2 minggu kemudian. Sebenarnya ketika saya mendengar kalimat tersebut, saya sudah tidak mengalami harapan. Entah kenapa dari pengalaman sebelumnya, kalimat tersebut terdengar seperti penolakan halus.
Hari dimana saya memposting
cerita ini adalah hari pada minggu ketiga seusai saya melakukan tes. Saya juga
belum mendapatkan telfon atau email dari Kalbe. Sehingga saya berasumsi bahwa
saya memang sudah gagal dan tidak lolos untuk tahapan selanjutnya. Walaupun
kecewa juga namun saya mencoba ikhlas karena memang mungkin belum jalannya. Evaluasi untuk rekrutmen kali ini
diantarannya adalah:
- Jangan pernah setengah-setengah. Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa dihari yang sama saya juga harus mengikuti seleksi lain yaitu Telkom. Karena konsentrasi saya yang terpecah, performa saya mengikuti tes juga turun. Akhirnya saya gagal di keduanya baik Teklkom maupun Kalbe. Mungkin ada baiknya ketika diawal saya harus mengeset skala prioritas dan ketika saya sudah memilih keputusan saya tidak boleh setengah-setengah dan harus bertanggung jawab sampai akhir.
- Jangan terlalu naif. Untuk poin ini saya tidak bisa menjelaskan, namun dari rangkaian cerita yang saya sampaikan mungkin pembaca sekalian bisa menyimpulkan.
Sekian pengalaman dari saya.
(again) Semoga saya segera mendapat pekerjaan, Aamiin. Have a nice day
everyone!
Komentar
Posting Komentar