Pengalaman Menghindari Penipuan Lowongan Kerja


H-O-L-A! Semoga hari pembaca sekalian menyenangkan. Cerita kali ini masih tergabung dalam segmen #RecruitmentExperience. Namun cerita kali ini cukup berbeda, saya tidak akan membahas “kegagalan” namun saya akan membagikan beberapa tips untuk menghindari penipuan informasi lowongan kerja.

Penyebaran informasi melalui dunia digital memang sudah sebegitu bebasnya. Platform media social yang bebas digunakan oleh semua kalangan menjadi jalan bagi pihak manapun untuk menyebarkan informasi. Namun sayangnya beberapa platform ini dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi yang salah atau sering kita sebut sebagai hoax. Bahkan lebih buruknya seringkali platform media social digunakan untuk meraup keuntungan pribadi dengan melakukan penipuan. Jobseeker merupakan salah satu sasaran empuk untuk dijadikan korban. Mengapa? Menurut data statistic dari BPS, jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 136,18 juta orang. Dengan jumlah tersebut, sangat memungkinkan apabila pihak penipu akan memanfaatkan kesempatan tersebut.

Selama pengalaman saya mencari kerja, beberapa kali saya menemukan penipuan dengan modus yang sama sehingga mungkin saya akan melakukan sharing sekaligus memberikan tips untuk menghindari penipuan.
  • Modus Agen Travel - Penipuan dengan modus ini seringkali terjadi ketika kita sudah mendaftarkan diri di suatu portal job tertentu. Nantinya kita akan mendapat email berupa undangan untuk melakukan tes psikotes di suatu kota. Namun sayangnya kita harus memesan agen travel yang sudah disediakan oleh mereka. Modus ini sudah banyak sekali dilakukan. Untuk pengalaman saya, saya pernah mendaftar melalui linkedin terkait lowongan di PT BUMA. Beberapa hari setelah saya mendaftar saya mendapat email untuk mengikuti seleksi. Namun ketika saya melakukan crosscheck melalui website BUMA sendiri, perusahaan sedang tidak membuka lowongan apapun. Biasanya dalam rekrutmen perusahaan besar, perusahaan tidak akan memungut biaya sepeserpun pada peserta untuk mengikuti kegiatan rekrutmen. Bahkan untuk beberapa perusahaan biaya akomodasi untuk rekrutmen justru ditanggung oleh mereka. Sehingga apabila pembaca sekalian mengalami kejadian serupa harap lebih berhati-hati.
  • Modus Recruiter berbasis Gmail - Masih berhubungan dengan rekrutmen yang saya ikuti sebelumnya. Ketika saya mendaftarkan diri, saya menemui kejanggalan berupa form yang digunakan adalah google form dan email recruiter masih menggunakan gmail. Menurut saya hal tersebut tidak wajar karena untuk skala perusahaan besar biasanya domain email yang akan digunakan oleh recruiter akan menggunakan nama perusahaan (contoh: dee@perusahaan.com). Ternyata setelah saya melakukan registrasi, beberapa hari setelahnya saya mendapat email undangan yang ternyata hoax. Mungkin memang tidak selalu, namun setidaknya parameter ini akan membantu anda untuk lebih selektif.
  • Modus Recruitment Singkat - Saya pernah mendaftar pada suatu perusahaan melalui sebuah portal job. Beberapa hari setelahnya saya mendapat telfon untuk datang ke kantor mereka dan melaksanakan interview user. Jujur saya sangat kaget, mengingat pengalaman sebelumnya ketika saya akan mendaftar diperusahaan umumnya saya akan melewati serangkaian tes. Kemudian saya melakukan research dengan mencari pengalaman recruitmen di perusahaan tersebut. Saya cukup beruntung karena saya menemukan suatu ulasan di kaskus mengenai perusahaan tersebut. Setelah ditelusuri perusahaan tersebut memang terkenal dengan kasus penipuan. Sehingga saya memutuskan untuk tidak mengikuti undangan tersebut.(https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000001255727/waspadalah-terhadap-lowongan-kerja-dari-perusahaan-futures-berjangka/)

Sebenarnya mungkin ada banyak modus penipuan lain di luar sana. Namun untuk pengalaman saya, saya hanya pernah mengalami kejadian-kejadian diatas. Setidaknya pengalaman tersebut dapat memberikan pelajaran bagi kita semua dan lebih meningkatkan kita untuk lebih selektif ketika akan mendaftar pekerjaan. Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena ketika kita mendaftar kita akan menyerahkan informasi pribadi mengenai kita. Sehingga apabila data informasi pribadi kita disalahgunakan oleh suatu oknum tentu saja akan merugikan kita sendiri.

Tips lain untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang lebih akurat mungkin bisa dilakukan dengan mengecek langsung website perusahaan yang akan dituju. Kalau pembaca sekalian ragu, pembaca bisa menghubungi pihak perusahaan melalui kontak yang ada diwebsite.

*Demikian pengalaman dan sedikit cerita dari saya. Semoga kita segera lekas dipertemukan dengan rezeki kita dan dijauhkan dari segala macam penipuan. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Rekrutmen MT Paragon

Pengalaman Rekrutmen HDP Harita Nickel

Unspoken Word: Lack of Confidence